Kamis, 23 Februari 2012

PREDIKSI MATERI SOAL
BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL
SERTIFIKASI GURU KELAS SD

PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

1.1.1        Menganalisis karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD
Karakteristik perkembangan bahasa anak usia SD (6 – 10 tahun), meliputi tahapan dimana siswa sudah bisa menggunakan kalimat panjang, lengkap dan benar. Disamping itu siswa pada usia itu sudah mampu menggunkan kata sifat, bahkan sudah memahami kata-kata yang sebelumnya tidak jelas baginya.

1.1.2        Memilih materi ajar  aspek membaca di kelas rendah SD.
Materi ajar membaca bagi siswa kelas redah (Kelas I – II) diawali dengan teknik membaca nyaring, yang diistilahkan dengan pengajaran membaca permulaan. Fokus dari membaca permulaan adalah siswa mampu memindai lambing-lambang nahasa tulis dengan pelafalan memindai dan memaknai lambing-lambang bahasa tulis.

1.1.3        Memilih  materi ajar  aspek menulis di kelas tinggi SD.
Pada kelas tinggi, materi ajar asfek menulis diarahkan untuk membentuk kemampuan komunikasi tulis. Keterpaduan asfek pengetahuan (schemata) dengan asfek kebahasaan diolah melalui mekanisme psikofisik dan strategi produktif untuk menghasilkan tulisan yang sesuai dengan konteks. Strategi produktif dalam hal ini adalah kemampuan mental untuk mengimplementasikan kebahasaan dengan pengetahuan tentang dunia (schemata) dalam kontek penggunaan bahasa (tulis).

1.2.1    Memilih  berbagai  metode pembelajaran menulis permulaan yang dapat mengembangkan kemampuan dan kegemaran menulis siswa.
Metode pembelajaran membaca permulaan di kelas rendah SD difokuskan pada metode pembelajaran membaca tekniks. Membaca teknis adalah membaca nyaring . Teknik pelaksanaan pengajarannya adalah vokalisasi atau menyuarakan bahan bacaan.

1.2.2    Merancang  berbagai kegiatan menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berpikir siswa.
Beberapa rancangan kegiatan menulis di kelas tinggi yang dapat meningkatkan kemampuan menulis dan berfikir siswa, adalah :
1.      Model pembelajaran Citra 1 (Cari Ide Tulisan Tanpa Ragu)
Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata  kunci dalam kegiatan curah pendapat.
2.      Model pembelajaran Citra 2
Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata  kunci atau frase yang berkaitan dengan suatu tofik dalam table.
3.      Model pembelajaran Citra 3
4.      Model pembelajaran ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan idea atau kata-kata  kunci atau frase yang berkaitan dengan suatu tofik dalam diagram
5.      Model pembelajaran citra 4
Model ini ditunjukan untuk meningkatkan keterampilan siswa menuliskan tanggapan (repons) singkat dalam bentuk tulisan  terhadap suatu fenomena atau suatu hal
6.      Model pembelajaran citra 5
Ditujukan untukmeningkatkan keterampilan siswa menulis sebuah tofik dalam paragraph.
7.      Model pembelajaran menulis proses
Difokuskan untuk pembelajaran menulis informal.

1.2.3    Memperjelas perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
Dalam perencanaan dan pelaksanaan penilaian dan evaluasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia dan Sastra perlu memperhatikan, beberapa hal :
1.      Ranah kognitif
-          Paktor ingatan
-          Paktor pemahaman
-          Paktor penerapan
-          Paktor analisis
-          Paktor sintesis
-          Paktor penilaian
2.      Ranah afektif
Ada dua hal yang perlu dinilai dalam ranah afektif  yaitu kompetensi afektif dan kompetensi sikaf serta minat siswa terhadap proses pembelajaran dan mata pelajaran
3.      Ranah psikomotor
Dalam ranah ini aspek yang dinilai melipui gerakan awal  dan gerakan rutin, yang meliputi :
a)       Kemampuan siswa menggerakan anggota badan
b)      Kemampuan siswa menggerakan semi rutin, yaitu kemampuan menirukan gerakan yang melibatkan seluruh anggota badan
c)      Kemampuangerakan rutin, yaitu kemampuan menggerakan seluruh anggota badan menyeluruh dengan sempurnah dan sampai pada tingkatan otomatis.

1.3.1    Merumuskan  hakikat  (pengertian, tujuan, jenis, dan manfaat) membaca, dan menulis
1.      Membaca
a.      Pengertian membeca
Membaca merupakan keterampilan berbahasa yang berhubungan dengan keterampilan berbahasa yang lain. Membaca merupakan suatu proses aktif yang bertujuan dan memerlukan strategi.
b.      Tujuan membaca
Rivers dan Temperly (1978) mengajukan tujuh tujuan utama dalam membaca
yaitu:
a. Memperoleh informasi untuk suatu tujuan atau merasa penasaran tentang suatu topik.
b. Memperoleh berbagai petunjuk tentang cara melakukan suatu tugas bagi pekerjaan atau kehidupan sehari-hari (misalnya, mengetahui cara kerja alatalat rumah tangga). 
c. Berakting dalam sebuah drama, bermain game, menyelesaikan teka-teki. 
d. Berhubungan dengan teman-teman dengan surat-menyurat atau untuk memahami surat-surat bisnis. 
e. Mengetahui kapan dan di mana sesuatu akan terjadi atau apa yang tersedia.
f. Mengetahui apa yang sedang terjadi atau telah terjadi (sebagaimana dilaporkan dalam koran, majalah, laporan).
g. Memperoleh kesenangan atau hiburan.
c.       Jenis-jenis membaca
Menurut Tarigan (1985:11–13) jenis-jenis membaca ada dua macam, yaitu: 1) membaca nyaring, dan 2) membaca dalam hati. Membaca dalam hati terdiri atas: (a) membaca ekstensif, yang dibagi lagi menjadi: membaca survey, membaca sekilas, dan membaca dangkal, dan (b) membaca intensif, yang terdiri dari: membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa
d.      Manfaat membaca adalah untuk mendapatkan inormasi tentang hal-hal yang dibutuhkan dan dimnati
2.      Menulis
1.      Pengetian menulis
Menurut Jago Tarigan ( 1995: 117) menulis berarti mengekpreikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan.
2.      Tujuan menulis
a.   Menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data maupun peristiwatermasuk pendapat dan pandangan terhadap fakta, data dan peristiwa agakhalayak pembaca memperoleh pengetahuan dan pemahaman bartentang berbagai hal yangdapat maupun yang terjadi di muka bumi ini.
b.  Membujuk; melalui tulisan seorang penulis mengharapkan pula pembadapat menentukan sikap, apakah menyetujui atau mendukung yadikemukakan. Penulis harus mampu membujuk dan meyakinkan pembadengan menggunakan gaya bahasa yang persuasif. Oleh karena itu, persuasi dari sebuah tulisan akan dapat menghasilkan apabila penumampu menyajikan dengan gaya bahasa yang menarik, akrab, bersahabat,dan mudah dicerna.
c.  Mendidik adalah salah satu tujuan dari komunikasi melalui tulisan. Melalumembaca hasil tulisan wawasan pengetahuan seseorang akan terusbertambah, kecerdasan terus diasah, yang pada akhirnya akamenentukan perilaku seseorang.  Orang-orang yang berpemisalnya, cenderung lebih terbuka dan penuh toleransi, lebih menghargapendapat orang lain, dan tentu saja cenderung lebih rasional. 
d. Menghibur; fungsi dan tujuan menghibur dalam komunikasi, buka monopoli media massa, radio, televisi, namun media cetak dapat pula berperan dalam menghibur khalayak pembacanya. Tulisan-tulisan atau bacaan-bacaan “ringan” yang kaya dengan anekdot, cerita dan pengalaman lucu bisa pula menjadi bacaan penglipur lara atau untuk melepaskan ketegangan setelah seharian  sibuk beraktifitas. 
3.      Jenis-jenis menulis
Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. Klasifikasi keterampilan menulis berdasarkan sudut pandang kedua menghasilkan pembagian produk menulis atau empat kategori, yaitu; karangan narasi, eksposisi, deskripsi, dan argumentasi. Di berikut ini akan dijelaskan satu persatu. 
4.      Manfaat menulis
Dapat menyampaikan ide, gagasan, saran, motivasi, bujukan dan sebagainya kepada orang lain secara luas dan langsung.
1.3.2    Menemukanberbentuk  isi atau pesan pokok wacana lisan monolog dan dialog dalam kehidupan sehari-hari, seperti berita,  pidato.
Biasanya soal benbentuk, penggalan isi berita atau pidato, dan kita dihadapkan pada pilihan isi atau pesan dari penggalan pidato tersebut.

1.3.3    Menemukan isi atau pesan pokok dalam wacana naratif seperti cerita rakyat, puisi.
Bentuk soal, menyajikan penggalan cerita rakyat, atau puisi kemudian kita dihadapkan pada pilihan menentukan isi atau pesan dari penggelan cerita atau puisi tersebut.

1.3.4    Membandingkan berbagai jenis wacana bahasa Indonesia (deskripsi dan narasi,).
Bentuk soal, disajikan dua atau lebih penggalan wanaca berbentuk narasi atau deskrifsi, kita diminta untuk membandingkan wacana-wacana tersebut, bisa dari isinya, cara penulisannya, idea pokoknya, dsb.

1.3.5    Menyusun berbagai bentuk/jenis tulisan surat.
Ada dua bentuk jenis surat, yaitu :
1.      Surat pribadi (surat dari pribadi untuk orang lain yang yang sifatnya pribadi)
2.      Surat dinas (surat yang dikeluarkan oleh lembaga, atau pimpinan lembaga untuk pihak lain, bisa lembaga lain, bawahan atau intansi lain, yang berisi tentang informasi kedinasan.

1.4.1    Menganalisis unsur intrinksik dan ekstrinsik, struktur, dan ciri-ciri karya sastra
1.      Unsur instrinsik pada karya sastra adalah unsure yang terkandung didalam karya sastra itu sendiri, yang meliputi; tema, amanat, alur, watak, latar dan sudut pandang.
2.      Unsur ekstrinsik adalah unsure-unsur di luar karya sastra pembentuk karya sastra, meliputi; latar belakang pengarang dan keadaan social bidaya saat penulisan karya sastra tersebut.
3.      Struktur karya sastra meliputi unsure fiksi dan keindahan baik bahasa maupun isinya.
4.      Ciri karya sastra; isinya berbentuk khayalan, ditulis dengan bahasa yang indah, menarik dan dapat mempengaruhi emosi pembacanya.

1.4.2    Menyusun langkah-langkah membuat parafrase puisi ke prosa.
Langkah-langkah bagaimana cara mengubah sebuah puisi ke dalam bentuk prosa tanpa mengubah makna dari puisi tersebut. Caranya sebagai berikut;
1.      Bacalah puisi berkali-kali hingga  paham akan isinya.
2.      Tambahkan kata-kata atau tanda baca-tanda baca yang sengaja dihilangkan penyairnya. Ingat, penambahan kata-kata atau tanda baca harus sesuai dengan pemahamanmu terhadap isi puisi. Penambahan kata-kata atau tanda baca ditulis dalam tanda kurung.
3.      Ubahlah puisi (beserta kata-kata dan tanda baca yang telah kamu tambahkan tadi) ke dalam bentuk prosa.
  
1.4.3    Menilai prosa
Ada tiga cara penilaian karya prosa, yaitu :
a)      Teknik penyekoran holistic ( Penilaian berdasarkan kesan secara keseluruhan dari sebuah karya sastra.
b)      Teknik penyekoran analitik ( Penyekoran berdasarkan pada komponen-komponen pembentuk karya prosa dengan melakukan penghitungan secara rici, meliputi; judul, gagasan, dll)
c)      Teknik penyekoran terhadap unsur-unsur yang diutamakan (Teknik penilaian keseluruhan karya prosa yang diutmakan pada unsure-unsur utama pembentuk karangan, misalkan komponen struktur, kosa kata, gaya, isi, atau organisasi.

1.4.4    Mengapresiasi drama.
Drama adalah salah satu genre sastra yang berada pada dua dunia seni, yaitu
seni sastra dan seni pertunjukan atau teater. Orang yang melihat drama sebagai seni sastra menunjukkan perhatiannya pada seni tulis teks drama yang dinamakan juga dengan seni lakon. Teknik penulisan teks drama berbeda dengan teknik penulisan puisi atau prosa. Orang yang menganggap drama sebagai seni pertunjukan (teater) fokus perhatiannya ditujukan pada pertunjukannya atau pementasannya, tidak semata pada teksnya saja. Teks sastra menurut pandangan mereka hanyalah bagian dari seni pertunjukan yang harus berpadu dengan unsur lainnya, yaitu:  gerak, suara, bunyi, musik, dan rupa.

 copas dari :

PREDIKSI MATERI SOAL
BERDASARKAN KISI-KISI UJI KOMPETENSI AWAL
SERTIFIKASI GURU KELAS

MATERI PEMBELAJARAN IPS

7.1.1 Membandingkan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran IPS
1.      Fakta adalah informasi atau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu social yang terjamin kebenarannya. Akan tetapi fakta ini memiliki kekuatan menjelaskan yang terbatas (Contoh Fakta : Gunung Galunggung mletus pada tahun 1982, Jakarta Ibukota Indonesia)

2.      Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. (Contoh: manusia, gunung, lautan, sungai, dll)
3.    
Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih SAmlawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. (Pengangguran, kemiskinan, dll)


7.2.1 Menganalisis sejarah kenampakan alam, serta hubungannya dengan keragaman sosial budaya
Kenampakan alam yang terdapat di suatu wilayah akan memengaruhi keadaan social dan budaya di wilayah tersebut. Kenampakan alam yang terdapat di negara-negara tetangga akan berbeda-beda, sehingga keadaan sosial di negara-negara tetangga akan berbeda-beda pula.

7.2.2 Merumuskan pemanfaatan dan pemeliharaan SDA untuk menciptakan kehidupan yang sejahtera dan harmonis
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam dan dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Secara garis besar, sumber daya alam dibagi atas dua jenis, yaitu; Sumberdaya alam terbaharui dan sumberdaya alam tak terbaharui.Jika dimanfaatkan secara baik maka sumberdaya alam dapat mensejahterakan hidup manusia, namun sebaliknya jika tidak dapat memanfaatkannya dengan baik maka akan berakibat buruk terhadap bangsa.

Sumber daya alam harus dijaga kelestariannya, dan dimanfatkan demi untuk kemakmuran bersama.Yang dimaksud dengan kemakmuran bersama adalah kemakmuran seluruh rakyat Indonesia. Hal ini telah diatur di dalam UUD 1945 Bab XIV, Pasal 33 ayat (3). Bunyi ayat ini sebagai berikut. “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat.”




7.2.3 Mengaitkan penyebab terjadinya gejalagejala alam, dan bentuk-bentuk bencana alam serta usaha-usaha untuk menghadapinya.
Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Setiap wilayah yang rentan akan terjadinya gejala alam, harus mempersiapkan upaya-upaya prepentif baik sarana, prasarana maupun mental warganya dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan terjadinya gejala alam.

7.2.4 Memerinci ciri-ciri kehidupan yang sejahtera dan harmonis
Kehidupan yang sejahtera adalah kehidupan yang cukup sandang, pangan, papan, dan terselenggaraannya peradaban yang aman dan tentram.
Sedangkan kehidupan yang harmonis artinya sebuah kondisi kehidupan dalam lingkungan yang memiliki ketersediaan sumber daya alam dan manusia yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama dengan tanpa merusak kelestariannya.

7.3.1 Menganalisis peran bangsa Indonesia pada era global
Negara Indonesia juga memiliki peran pada era globalisasi sekarang ini. Hal ini terlihat dari ikut sertanya negara Indonesia dalam melakukan kerja sama internasional dengan negara-negara lain.diantaranya :
1.      Kerjasama dengan Negara-negara lain dalam bidang ekonomi.(ASEAN, MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community), Colombo Plan (Rencana Colombo), APEC (Asia Pacific Economic Cooperation), AFTA (Asean Free Trade Area),
2.      Ikut kerjasama dalam lembaga-lembaga Internasional,diantaranya bidang; a) Bidang keuangan, Bidang perdagangan, Bidang perburuhan, Bidang pasar bersama, kerjasama bilateral, multilateral, dll.
3.      Ikut serta dalam kerjasama Internasional (ASEAN, APEC, OPEC, PBB)

7.3.2 Menentukan peran Indonesia dalam kerjasama ekonomi internasional
Dalam kerjasama ekonomi Internasional Indonesia, ikut berperan dalam :
1.      ASEAN (Association of South East Asian Nations)( Organisasi ASEAN  didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN merupakan organisasi kerja sama regional yang beranggotakan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.)
2.      MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) atau EEC (European Economic Community)( MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa) didirikan pada tahun 1957 berdasarkan perjanjian antarnegara Eropa Barat di Roma-Italia. MEE mengadakan kerja sama di bidang perdagangan dengan negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Pada tanggal 4 April 1977 diselenggarakan konferensi di Brussel antara MEE dengan ASEAN untuk membahas kerja sama. )
1.      Colombo Plan (Rencana Colombo)( Rencana Colombo adalah suatu badan yang dibentuk oleh negaranegara persemakmuran Inggris pada tahun 1950, melalui konferensi yang diselenggarakan di Colombo, ibu kota Sri Lanka, merencanakan untuk membantu negara-negara terbelakang, yang baru merdeka, dan sedang berkembang.)
2.      APEC (Asia Pacific Economic Cooperation)( APEC merupakan organisasi kerja sama regional di kawasan Asia Pasifik yang beranggotakan 18 negara di dunia. Didirikan pada tahun 1989 dan hingga kini telah beberapa kali bersidang. Dalam pertemuan kedua para pemimpin negara-negara APEC di Bogor (Indonesia) pada November 1994 dicetuskan deklarasi yang kemudian populer disebut Deklarasi Bogor yang terdiri atas sebelas butir pernyataan.)
3.      AFTA (Asean Free Trade Area) (AFTA dibentuk pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-4 di Singapura tahun 1992. Kemudian diberlakukan secara penuh bagi Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Brunei Darussalam sejak 1 Januari 2002.)

7.4.1 Menganalisis berbagai aktivitas ekonomi dalam masyarakat
Bebarapa aktivitas kegiatan ekonomi dalam masyarakat meliputi :
1.      Kegiatan menghasilkan  barang dan jasa.
2.      Kegiatan mendistribusikan barang dan jasa
3.      Kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa
4.      Memanfaatkan sumber daya alam.

7.4.2 Menentukan peran uang dalam perekonomian
Dalam perekonomian  uang berperan :
1. Sebagai alat penukar umum.
2. Sebagai satuan hitung.
3. Sebagai alat bayar.
4. Sebagai alat tabung.
5. Sebagai pembentuk modal.

8.1.1 Menyesuaikan materi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran IPS
Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Oleh karena itu pemilihan materi pembelajaran IPS harus senantiasa memperhatikan tujuan-tujuan tersebut di atas.

8.2.1 Merencanakan media pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran IPS
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur dari sumber belajar yang dimanfaatkan untuk meningkatkan mutu proses pembelajaran. Media merupakan perpaduan antara bahan dan alat atau perpaduan antara software dan hardware. Media pembelajaran bisa kita pahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam konteks pembelajaran dan digunakan untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam proses komunikasi tersebut, terlihat bahwa media pembelajaran memiliki peran penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.

8.3.1 Memilih prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS
Prinsip penilaian yang dimaksud antara lain adalah sebagai berikut :
a.      Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses pem-belajaran. Artinya setiap guru melaksanakan proses pembelajaran ia harus melaksanakan kegiatan penilaian. Penilaian yang dimaksud adalah penilaian formatif. Tidak ada proses pembelajaran tanpa penilaian. Dengan demikian maka kemajuan belajar siswa dapat diketahui dan guru dapat selalu memperbaiki kualitas proses pembelajaran yang dilaksanakannya.
b.      Penilaian kelas hendaknya dirancang dengan jelas kemampuan apa yang harus dinilai, materi atau isi bahan ajar yang diujikan, alat penilaian yang akan digunakan, dan interpretasi hasil penilaian. Sebagai patokan atau rambu-rambu dalam merancang penilaian hasil belajar adalah kurikulum yang berlaku terutama tujuan dan kompetensi mata pelajaran, ruang lingkup isi atau bahan ajar serta pedoman pelaksanaannya.
c.       Penilaian harus dilaksanakan secara komprehensif, artinya kemampuan yang diukurnya meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotiris. Dalam aspek kognitif mencakup: pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi secara proporsional.
d.      Alat penilaian harus valid  dan reliabel. Valid artinya mengukur apa yang seharusnya diukur (ketepatan). Reliabel artinya hasil yang diperoleh dari penilaian adalah konsisten atau ajeg (ketetapan).
e.       Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tidak lanjutnya. Data hasil penilaian sangat bermanfaat bagi guru sebagai bahan untuk menyempurnakan program pembelajaran, memperbaiki kelemahan-kelemahan pembelajaran, dan kegiatan bimbingan belajar pada siswa yang memerlukannya.
f.        Penilaian hasil belajar harus obyektif dan adil sehingga bisa mengambarkan kemampuan siswa yang sebenarnya.

8.3.2 Memilih prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS
Prosedur penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar IPS, meliputi langkah-langkah penilaian secara terpadu yang mencakup ranah, kognitif, afektip dan psikomotor siswa. Hasil penilaiannya harus mengambarkan suatu hasil pencapaian proses pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru dan siswa sebelumnya.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran berdasarkan evaluasi, tergantung kepada batasan tujuan dalam perencanaan pembelajarannya.Oleh karena itu prosedur evaluasi yang harus ditempuh oleh guru haruslah mengacu kepada indicator-indikator pencapaian yang terukur yang telah dirancang jauh sebelum pelaksanaan pembelajaran dijalankan.

copas dari: